Sejarah Kampus AAM – STIEM dan Alih Bentuk Menjadi FEB UMPP

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pekalongan berdiri sejak tahun 2004 berdasarkan SK Mendiknas RI Nomor : 213/D/0/2004 tertanggal 31 Desember 2004. STIE Muhammadiyah Pekalongan merupakan pengembangan dari Akademi Muhammadiyah (AAM) Pekalongan yang sudah berdiri sejak tahun 1997 berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 40/D/0/1997 tertanggal 18 Juli 1997.

STIE Muhammadiyah Pekalongan memiliki dua program studi yaitu D3 Akuntansi (yang telah memperoleh perpanjangan ijin penyelenggaraan Nomor : 3579/D/T/K-VI/2009 tanggal 6 Oktober 2009) dan Program Studi S1 Akuntansi (berdasarkan surat perpanjangan ijin penyelenggaraan nomor : 2493/D/T/2007 tertanggal 23 Agustus 2007).

STIE Muhammadiyah Pekalongan merupakan perguruan tinggi yang mempersiapkan lulusan Diploma dan Sarjana Ilmu Ekonomi yang profesional dan berakhlaqul Karimah. Sampai dengan tahun 2009 Progdi D3 d/h AAM Pekalongan telah meluluskan 10 kali angkatan lulusan, dengan jumlah 974 orang lulusan Diploma dan Prodi S1 telah meluluskan 2 kali angkatan lulusan dengan jumlah lulusan 91 orang Sarjana. Dari sekian banyak lulusan tersebut telah tersebar dan bekerja di berbagai instansi negeri dan perusahaan swasta.

alam upaya mewujudkan pertanggungjawaban tentang proses penyelenggaraan pendidikan baik kepada pemerintah maupun masyarakat, Progdi D3 Akuntansi telah terakreditasi berdasarkan SK BAN PT Depdiknas Nomor: 009/BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/2008 tertanggal 3 Agustus 2008 dan Progdi S1 terakreditasi berdasarkan SK BAN-PT/Ak-Xi/S1/VII/2008 tanggal 5 Juli 2008. Demikian pula untuk meningkatkan kualitas dosen, secara bertahap ditugaskan studi lanjut.

Rencana penyatuan ketiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kota dan Kabupaten Pekalongan sebenarnya sudah lama dimunculkan, tepatnya sekitar tahun 2010. Saat itu Pimpinan ketiga Perguruan Tinggi, yaitu STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (Mokhamad Arifin), STIE Muhammadiyah Pekalongan (Sobrotul Imtikhanah) dan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan (Khoirul Anam), mencari informasi tentang persyaratan pendirian Universitas, diantaranya yang menyatakan bahwa Universitas harus memiliki jumlah Program Studi Sarjana sejumlah minimal 10 Program Studi. Karena kondisi saat itu STIKES Muhammadiyah Pekajangan baru memiliki satu Program Studi Sarjana, yaitu S-1 Keperawatan dan STIE Muhammadiyah Pekalongan juga baru memiliki satu Program Studi Sarjana, yaitu S-1 Akuntansi, maka ketiga Perguruan Tinggi tersebut sepakat untuk menunda penggabungan tersebut dan tiap instutusi dapat menambah Program Studi Sarjananya.

Beberapa tokoh yang saat itu berperan aktif adalah : Drs. H. Farid Achwan (Penasehat PDM Kabupaten Pekalongan), Drs. H. Edi Supardi (Penasehat PDM Kota Pekalongan), dr. H. Achmad Dahlan, Sp.OG (PCM Pekajangan), Drs. H. Mulyno (PDM Kabupaten Pekalongan), Drs. H. Pasrum Efendi (PDM Kota Pekalongan), Ds. Chamdi Rochmat (Mantan kertin Wiayah VI Jawa Tengah).

Pertemuan selanjutnya dilakukan pada tanggal 3 Februari 2018 di hotel Namira di hadiri oleh para Pimpinan Daerah dan PCM serta BPH Masing-masing PTM di Pekalongan Raya dan di hadiri oleh PP Muhammadiyah Majelis Dikti Litbang di sepakati penyatuan 3 PTM yang telah di tanda tangani dalam berita acara resmi.

Pada tanggal 14 Februari 2018 bertempat Kampus 2 Stikes Muhammadiyah Pekajangan diadakan pertemuan antara PDM Kota dan Kabupaten Pekalongan serta PCM Pekajangan, Pengurus BPH dan Pimpinan masing–masing Perguruan Tinggi tersebut dengan Majlis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah untuk pengarahan dan konsolidasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan terutama Program Studi baru yang akan diusulkan untuk pemenuhan persyaratan yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Pembinaan PP Majeis Dikti dalam rangka pendirian UMPP.

Pada waktu itu juga di susun Tim pendiri Universitas Muhammadiyah Pekalongan dan disepakati melalui rapat bersama antara PDM Kota dan Kabupaten Pekalongan, PCM Pekajangan, Anggota BPH dan Pimpinan masing–masing Perguruan Tinggi tersebut mengenai nama, yaitu dengan nama Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), penyusunan Anggota BPH dan Pengelola UMPP, serta LOGO/LAMBANG yang selanjutnya diajukan ke PP Muhammadiyah lewat Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah untuk mendapat persetujuan. Tanggal 3 Mei 2018, PP Muhammadiyah dan Majelis Dikti dan Litbang menerbitkan Surat Rekomendasi dan Surat Keputusan (SK) terkait Badan Pembina Harian (BPH), Rektor dan Wakil Rektor.

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan memiliki lambang yang digambarkan dalam bentuk lingkaran dikelilingi canting yang didalamnya ada logo persyarikatan Muhammadiyah, padi dan kapas serta tulisan “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button